Alasan mengapa kita sulit belajar adalah karena kita mengabaikan inteligensi
fisik. Anda memiliki dua tubuh (ini adalah fakta yang tidak banyak
diketahui banyak orang) : tubuh fisik dan respresentasi mental dari
tubuh anda di salah satu bagian otak di mana inteligensi
fisik anda berada. Dan tubuh mental inilah yang memberikan tanggapan
secara instingtif saat menghadapi keadaan-keadaan darurat, bahkan
sebelum pikiran sadar anda mengetahui ada sesuatu yang tidak beres.
Banyak pakar tentang potensi manusia menyebut tubuh “mental” ini sebagai tubuh “kinestetik”; para ahli beladiri sering menyebutnya sebagai “chi”. Orang-orang Mesir menyebutnya sebagai “ka”. Hal ini telah diketahui selama berabad-abad, namun sebagian besar hanya diterapkan dalam bidang atletik dan seni beladiri, bukan pada proses belajar atau peningkatan produktivitas.
Idealnya, tubuh mental dan tubuh fisik anda seharusnya berjalan seiring. Namun, apabila tidak ada yang menyuruh, kita cenderung mengabaikan dorongan-dorongan tubuh mental dan secara sadar mengarahkan tubuh fisik kita pada sesuatu yang lain, atau mungkin hanya mengabaikannya.
Bila dilihat dari cara ini, penjelasan tentang gerakan kita yang kaku dalam melakukan sesuatu, ketiadaan koordinasi, dan kesulitan dalam mempelajari keahlian-keahlian baru, akan mudah dipahami
Banyak pakar tentang potensi manusia menyebut tubuh “mental” ini sebagai tubuh “kinestetik”; para ahli beladiri sering menyebutnya sebagai “chi”. Orang-orang Mesir menyebutnya sebagai “ka”. Hal ini telah diketahui selama berabad-abad, namun sebagian besar hanya diterapkan dalam bidang atletik dan seni beladiri, bukan pada proses belajar atau peningkatan produktivitas.
Idealnya, tubuh mental dan tubuh fisik anda seharusnya berjalan seiring. Namun, apabila tidak ada yang menyuruh, kita cenderung mengabaikan dorongan-dorongan tubuh mental dan secara sadar mengarahkan tubuh fisik kita pada sesuatu yang lain, atau mungkin hanya mengabaikannya.
Bila dilihat dari cara ini, penjelasan tentang gerakan kita yang kaku dalam melakukan sesuatu, ketiadaan koordinasi, dan kesulitan dalam mempelajari keahlian-keahlian baru, akan mudah dipahami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar